Showing posts with label Mitologi. Show all posts
Showing posts with label Mitologi. Show all posts

Friday, September 23, 2016

Misteri Kota Emas El Dorado

Sebuah mitos menuntun para petualang dan pemburu harta rakus dari Eropa menempuh perjalanan panjang menembus hutan, mendaki gunung liar di Amerika Selatan. Bahkan tega membantai penduduk asli dan memporakporandakan budaya serta sistem kepercayaan lokal: El Dorado.  

Hasil gambar untuk el dorado

El Dorado konon adalah sebuah kota kaya raya yang terbuat dari emas, bahkan tubuh rajanya diselimuti serbuk emas. 

Diawali penjelajahan Columbus di Amerika pada 1492, kisah dunia baru yang kaya logam mulia itu tersebar ke Eropa, mengundang lebih banyak penakluk Spanyol berdatangan, mengikuti hawa nafsu penaklukan dan mengeruk harta.

Benar, banyak emas ditemukan di sana. Namun, temuan arkeolog baru-baru ini menyebut, seluruh perjalanan bangsa Eropa menemukan sebuah kota emas, sia-sia. Sebab, El Dorado bukan tempat melainkan orang. 

Salah satu dasarnya adalah mitos asli bangsa Amerika Selatan yang menyebut  El Dorado sejatinya bukan lokasi melainkan seorang penguasa yang saking kayanya menutup dirinya dengan emas, dari kepala hingga ujung kaki setiap pagi, dan mencucinya di danau suci tiap malam. 

Kisah nyata tersebut perlahan dikuak satu-persatu, mengkombinasikan teks kuno dan riset arkeologi terbaru. 

Berakar dari Suku Muisca

"Inti kisah ini adalah ritus upacara yang dilakukan masyarakat  Muisca yang tinggal di kawasan Kolombia Tengah pada tahun 800 Masehi," kata Dr Jago Cooper, kurator Amerika di British Museum, seperti dimuat BBC, Senin (14/1/2013).

Kisah ini lalu ditulis ulang oleh orang Spanyol di awal abad ke-16, Juan Rodriguez Freyle. Dalam tulisannya, "The Conquest and Discovery of the New Kingdom of Granada" terbit tahun 1939,  Freyle menceritakan, saat pemimpin Muisca  meninggal, dipilihlah penggantinya--biasanya kemenakan lelaki mendiang.

Melalui proses inisiasi yang panjang, upacara pelantikan berakhir di sebuah danau suci. Belakangan diketahui, danau itu adalah Danau Guatavita, di Bogota, Kolombia.

Pewaris itu lalu ditelanjangi, tubuhnya ditutupi dengan lumpur dan emas bubuk.  "Lalu warga melempar persembahan untuk para dewa, berupa benda berharga seperti emas, zamrud, dan benda berharga lain ke danau."

Kisah ini diperkuat temuan arkeolog yang mengungkapkan keterampilan luar biasa dan skala produksi emas di Kolombia pada saat kedatangan bangsa Eropa pada 1537.

Namun, dalam masyarakat Muisca, emas, perak, dan tembaga dicari, bukan karena nilai materinya, tetapi lebih untuk alasan relijius. Emas bukan pertanda kemakmuran.

"Untuk rakyat Muisca hari ini, seperti halnya bagi leluhur kami, emas tidak lebih dari sekadar persembahan ... emas tidak mewakili simbol kekayaan bagi kami," kata keturunan Muisca, Enrique Gonzalez.

Menurut arkeolog Roberto Lleras Perez, kebiasaan orang Muisca tergolong unik. "Tidak ada masyarakat lain, sejauh yang saya tahu, mendedikasikan lebih dari 50% produksi emas mereka hanya untuk persembahan. Mereka unik," kata dia.

Sikap itu berbeda dengan rakyat Eropa yang melihat emas sebagai simbol kekayaan, juga kekuasaan.  Pikiran Eropa yang mendengar cerita itu hanya terpesona pada betapa banyak emas yang dilemparkan ke danau atau dikubur di tempat suci di seluruh Kolombia. Bukan pada maknanya.

Menguras Danau

Pada 1537, cerita tentang El Dorado  menarik penakluk Spanyol, Jimenez de Quesada dan 800 anak buahnya untuk melakukan misi, menemukan rute darat ke Peru lalu ke kampung halaman Muisca.

Banyak anggotanya yang tewas, namun mereka menemukan keberadaan emas. Yang mengejutkan, bangsa Muisca menggunakan teknik yang melampaui apa yang pernah dilihat mata Eropa. Misi itu dilanjutkan saudaranya,  Hernan Perez de Quesada, yang mengeringkan Danau Guatavita dengan ember dan menemukan emas seberat 18 kilogram dari sana.

Pencarian terus dilakukan, bahkan pada 1970-an, jumlah emas yang ditemukan para penjarah kala itu di wilayah Amerika Selatan, mampu membuat pasar emas dunia kocar-kacir. 

Kebanyakan emas jarahan itu, sejak Columbus, telah dilebur. Petunjuk keagungan budaya kuno telah hilang selamanya. Untungnya, masih ada peninggalan yang berhasil diselamatkan, yang kini disimpan di Museo del Oro di Bogota dan British Museum di London.

Selain memberi wawasan tentang kebudayaan saat itu, yang paling penting, koleksi berharga tersebut  dapat memberikan wawasan baru, menceritakan kisah nyata di balik mitos El Dorado. Ya, sekadar mitos!

Saturday, September 17, 2016

Mengenal Pandora, Wanita Pertama dalam Mitologi Yunani

Dalam mitologi Yunani, Pandora berperan penting dalam kisah Prometheus dan penentangannya terhadap Zeus.
Hasil gambar untuk pandora myth





Prometheus adalah seorang Titan, salah satu putra dari Titan Iapetus dan nimfa Clymene.
Tergantung pada versi cerita, Prometheus bersama dengan saudaranya, Epimetheus, adalah mentor sekaligus pencipta manusia.
Pada awalnya dikisahkan bahwa ras manusia semuanya terdiri dari laki-laki tanpa seorangpun perempuan.
Prometheus adalah pembela manusia yang turut membantu melawan dominasi Zeus.
Tindakan pertama Prometheus bagi umat manusia adalah mengelabui Zeus untuk memilih sapi dengan kualitas rendah, pilihan yang dibuat sekali namun berlangsung selamanya.
Sebagai pembalasan, Zeus menahan pengetahuan membuat api dari manusia.
Prometheus tidak senang dengan keputusan ini dan mencuri api untuk diberikan kepada manusia.
Prometheus mencuri api dengan cara menyembunyikannya di tangkai adas saat membawanya dari kediaman dewa ke bumi, atau dalam versi lain, mencurinya dari peleburan besi dewa Hephaestus.
Tidak berhenti di situ, Prometheus mulai mengajar manusia bagaimana melakukan segala macam hal.
Di titik inilah Pandora mulai memasuki cerita, dengan detil yang diberikan oleh Hesiod dalam karyanya “Works and Days”.
Melihat kelakuan Prometheus, Zeus begitu marah dan merencanakan balas dendam untuk menghancurkan umat manusia.
Zeus meminta Hephaestus menciptakan Pandora, wanita pertama, dari tanah liat.
Athena lantas menghidupkan Pandora, dan dewa lain turut menambahkan atribut sehinga Pandora menjadi sosok yang sangat menarik.
Athena mengajarkan kemampuan kerajinan, Hermes memberi kemampuan bicara, dan Aphrodite memberikan berkatnya.
Wanita pertama ini lantas dinamakan Pandora yang berarti “semua pemberian.”
Zeus lantas memberi Pandora semacam guci tertutup rapat yang berisi setiap kejahatan dan penyakit yang bisa membuat manusia menderita.
Hasil gambar untuk pandora myth
Mengetahui bahwa Prometheus terlalu pintar untuk tertipu, Zeus mengirimkan Pandora ke Epimetheus.
Meskipun telah diperingatkan Prometheus agar jangan menerima pemberian dari Zeus, Epimetheus menyambut Pandora. Karena mungkin dipicu rasa ingin tahu, Pandora kemudian membuka guci.
Makan keluarlah semua penyakit, kesulitan, dan kesengsaraan dengan satu-satunya yang tersisa dalam guci adalah harapan.
Menurut Hesiod, moral dari cerita Pandora adalah bahwa tidak ada siapapun yang bisa menghalangi kehendak Zeus.

Mengenal Siapa Itu Poseidon, Dewa Laut Yunani

Dalam mitologi Yunani, Poseidon – bersama dengan Demeter, Hades, Hera, Hestia, dan Zeus – adalah salah satu dari anak-anak Titans Cronos dan Rhea.
Hasil gambar untuk poseidon

Poseidon dianggap sebagai pelindung air, gempa bumi, kuda, dan navigasi dengan trisula yang menjadi ciri khasnya.
Padanan Poseidon dalam mitologi Romawi adalah Neptunus yang diadopsi menjadi nama planet kedelapan.
Istri Poseidon adalah Nereid Amphitrite yang memberinya seorang putri bernama Triton.
Dia juga memiliki banyak selir dan anak lain seperti Demeter yang melahirkan Arion.
Poseidon juga dikatakan menjadi ayah dari kuda terbang Pegasus yang bermunculan dari tubuh Gorgon Medusa setelah Perseus memenggal kepalanya.
Poseidon juga menjadi ayah dari Cyclops Polyphemus dengan Nereid Thoosa dan Orion dengan Euryale.
Beberapa mitos terkenal melibatkan Poseidon. Ayahnya, Cronus, karena takut suatu saat anak-anaknya akan menggulingkannya menelan Poseidon.
Poseidon dan saudara-saudaranya dibebaskan oleh pemberontakan Zeus, dan dalam pembagian kekuasaan antara Zeus, Hades, dan dirinya, Poseidon menerima laut sebagai wilayah kekuasaannya.
Dalam mitos lain, Poseidon dan Athena, dewi kebijaksanaan, saling bersaing untuk menjadi pelindung Attica.
Keduanya saling memperebutkan Athena dan akhirnya bersepakat untuk mengadakan kontes.
Poseidon menghujamkan trisulanya ke bumi hingga terbentuk mata air. Sayang, mata air yang terbentuk ternyata berasa asin.
Athena, di sisi lain, menanam pohon zaitun pertama, dan warga kota yang melihat bahwa pohon zaitun memberikan tidak hanya makanan, tetapi juga minyak dan kayu, memilih Athena yang kemudian diadopsi menjadi nama kota.
Cerita lain yang melibatkan Poseidon diceritakan dalam Odyssey. Setelah dibuat buta oleh Odysseus, Polyphemus yang semula menahan Odysseus dan anak buahnya, lantas memanggil ayahnya, Poseidon, untuk membalas dendam.
Kemarahan Poseidon inilah yang membuat Odysseus harus mengalami perjalanan panjang sebelum bisa pulang ke rumahnya.
Poseidon merupakan salah satu tokoh sentral dalam film Clash of the Titans (dirilis tahun 1981), yang dibuat ulang pada tahun 2010.
Dalam konteks modern, terdapat patung Poseidon di Kopenhagen Port dan di Barcelona.
Hasil gambar untuk poseidon statue
Beberapa bulan Neptunus juga diberi nama sesuai dengan anak-anak Neptunus/Poseidon, seperti Triton.

Mengenal ke12 Para Titan Dalam Mitologi Yunani

Dalam mitologi Yunani, para Titan adalah anak-anak Uranus (langit) dan Gaea (bumi).
Titan adalah generasi sebelum Olympian atau para dewa dan dewi yang dipimpin oleh Zeus yang tinggal di Gunung Olympus.
Hasil gambar untuk titan mitologi
Ada dua belas Titans, enam laki-laki dan enam perempuan. Titans laki-laki adalah Cronus atau Kronos, Iapetos atau Iapetus, Hyperion, Oceanus, Coeus atau Koios, dan Creus atau Crius atau Krios.
Titans perempuan adalah Theia, Rhea, Mnemosyne, Phoebe, Tethys, dan Themis.
Atlas dan Prometheus yang merupakan anak-anak Iapetus juga dianggap sebagai Titan.
Padanan Cronus dalam mitologi Romawi adalah Saturnus yang diadopsi menjadi nama salah satu planet di tata surya.
Sebagian nama Titan memiliki arti tertentu yang menggambarkan karakterisasi mereka. Misalnya, Mnemosyne berarti memori, Phoebe berarti cahaya, dan Themis berarti keadilan.
Salah satu sumber cerita tentang Titan dikisahkan oleh Hesiod. Uranus yang merupakan ayah para Titan khawatir suatu saat anak-anaknya akan menggulingkannya.
Hasil gambar untuk titan mitologi
Sebab itu, Uranus lantas memenjarakan para Titan di Gaea (bumi).
Dengan dorongan Gaea, Cronus menggulingkan Uranus dan mengebirinya dengan sabit yang diberikan oleh Gaea.
Setelah itu, Titan lantas menjadi penguasa dunia. Dikisahkan bahwa Titan menjadi nenek moyang dari kebanyakan -jika tidak semua- dewa dan dewi dalam kepercayaan Yunani.
Cronus dan Rhea adalah orang tua dari Demeter, Hades, Hera, Hestia, Poseidon, dan Zeus.
Hyperion dan Theia adalah orang tua dari Helios (dewa matahari), Selene (dewi bulan), dan Eos (dewi fajar).
Oceanus dan Tethys merupakan orang tua dari para dewa sungai dan Oceanids. Coeus dan Phoebe adalah orang tua dari Leto.
Mnemosyne dan Zeus adalah orang tua dari Muses. Sedangkan Themis dan Zeus adalah orang tua dari Horae (musim) dan Morae (takdir).
Para Titans juga diabadikan sebagai nama astronomi. Cronus atau Saturnus adalah nama sebuah planet.
Bulan-bulan Saturnus juga mengambil nama Titan seperti Titan, Tethys, Rhea, Iapetus, Hyperion, dan Phoebe.
Mnemosyne Regio, Themis Regio, dan Tethus Regio adalah nama daerah di Venus, sedangkan Rhea Mons dan Theia Mons adalah nama gunung di Venus.
Di Bumi, Samudra Iapetus adalah nama yang diberikan kepada pendahulu Samudra Atlantik yang eksis sekitar 400 hingga 600 juta tahun yang lalu.
Tethys juga menjadi nama sebuah samudra yang terletak di timur Gondwana pada 245-65 juta tahun yang lalu.