Sejak berabad-abad yang
lalu ramalan tentang
akhir dunia atau kiamat (doomsday) kerap
menjadi trending topic hangat di kalangan masyarakat dan tak jarang membuat
panik.
Seperti salah satunya, ramalan yang mengatakan bahwa kiamat akan terjadi pada 29 Juli 2016. Kelompok
bernama End Times Propechies mengungkapkan bahwa tanggal yang jatuh
pada hari Jumat itu merupakan hari terjadinya kiamat itu.
Namun, kini 29 Juli telah berlalu dan tidak ada apapun yang
terjadi. Hal itu membuktikan bahwa ramalan itu hanyalah omong kosong belaka. Baru-baru ini, 2 bulan setelah ramalan tersebut, muncul
sekelompok orang di AS menganggap bahwa gerhana matahari total yang akan
terjadi tahun depan, tepatnya tahun 2017, akan menyebabkan bencana yang sangat besar
bagi makhluk bumi.
Menurut laporan peramal kiamat yang dikutip dari Thesun.co.uk, Rabu (7/9/2016), gerhana tersebut akan
menyebabkan negara-negara di dunia mengalami kegelapan total, yang merupakan
pemicu akhir hidup manusia. Pada 9 Maret 2016, terjadi gerhana matahari total terjadi, yang
hanya bisa disaksikan dari wilayah Indonesia. Fenomena serupa akan kembali
terjadi pada 21 Agustus 2017.
Gerhana matahari total saat itu akan terjadi di Eropa Barat,
Asia Utara/Timur, Afrika Utara/Barat, Amerika Utara, Amerika Selatan, Pasifik,
Atlantik, Arktik. Fenomena alam itu akan menjadi yang pertama kalinya setelah
hampir seratus tahun. Gerhana akan kembali melintas dari pesisir Amerika Serikat
hingga ke bagian lainnya.
Lalu, apa kaitannya fenomena alam itu dengan akhir dunia?
Para penganut teori konspirasi merujuk kepada ayat-ayat yang
terdapat dalam Kitab The Book of Revelation (Kalau di Injil, lebih tepat dikenal dengan
nama Wahyu, karena Revelation adalah arti dari Pewahyuan) yang berisikan
tentang perihal kiamat -- untuk mendukung ramalan mereka.
Mereka mengamati ayat dengan serius, yang mengatakan bahwa akan
ada seorang perempuan berselubungkan Matahari, dan Bulan berada di bawah
kakinya. (Lebih tepatnya lagi, Hail Mary)
Kitab itu menjelaskan, wanita tersebut akan diburu oleh iblis naga berkepala tujuh yang
ingin memakan bayi dalam kandungannya. Ayat itu juga menjelaskan bahwa bayi tersebut akan lahir
dan dibawa ke Tuhan, sebelum sekelompok malaikat mengalahkan naga tersebut.
Selain berpedoman kepada ayat tersebut, para peneliti kiamat
juga merujuk kepada lahirnya bangsa Israel pada Tahun 1947 untuk mendukung
ramalan mereka.
Mereka juga menambahkan bahwa 2017 menandai 70 tahun sejak
resminya Israel diakui menjadi sebuah negara, yang menurut pedoman kitab disebut
sebagai Generasi Alkitab, atau masa berakhirnya seluruh kehidupan.
Si Pembuat teori juga mengatakan ramalan mereka berdasarkan pada
ramalan Rabbi Judah Ben Samuel pada Abad ke 12, yang mengatakan bahwa kiamat
akan terjadi pada 2017.
Meski begitu, para peramal kiamat itu tidak menunjukkan dalam
prediksi mereka kapan tepatnya kiamat itu akan terjadi. Mereka mengatakan'tidak
ada yang tahu persis kapan peristiwa itu akan terjadi.
Ngeri juga ya, tapi apalah cuma ramalan :v teringat ramalan 2012 kiamat, nyatanya? Hoax cuma nyari sensasi :v
ReplyDeleteLamaran tinggal lamaran, hehe...
ReplyDeleteditunggu kunjungan baliknya http://www.shareinforms.com/
waduh...semoga ga kiamat tahun 2017 lah ya gan,gw belum punya pacar gan, dan juga belum nikah.. :v
ReplyDelete(www.primen9.blogspot.com)
ya namanya juga ramalan, akal akalan manusia saja
ReplyDeletewaduh...kenapa ramalannya yang jelek jelek. bikin ramalan yang bagus aj deh. takut kalo ngomongin masalah kiamat.
ReplyDelete